Rencana Tawuran di Area Makam Sukolilo Gagal Total, Polisi Amankan 12 Pelajar

PATI – Polsek Sukolilo berhasil menggagalkan rencana aksi tawuran antar dua kelompok genk remaja, yakni Genk GEEM asal Desa Prawoto dan Genk SPISAKO dari Desa Sukolilo, pada Rabu malam (15/10/2025). Aksi yang direncanakan berlangsung di sekitar area makam Desa Sukolilo tersebut berhasil dicegah setelah pihak kepolisian menerima laporan dari warga. Sebanyak 12 remaja yang seluruhnya masih berstatus pelajar diamankan untuk dilakukan pembinaan.
Kapolresta Pati melalui Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, mengungkapkan bahwa informasi pertama diterima sekitar pukul 22.00 WIB dari warga Desa Wegil yang mencurigai gerombolan remaja mengendarai sepeda motor tanpa tujuan jelas. "Kami langsung menerjunkan personel SPKT dan fungsi lainnya ke lokasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujar AKP Sahlan.
Tiga remaja berhasil diamankan di depan SMP Negeri 2 Sukolilo saat petugas tiba di lokasi. "Tiga pelajar tersebut merupakan bagian dari kelompok yang hendak bergabung dengan rekan-rekannya untuk tawuran. Mereka kami amankan terlebih dahulu untuk dikembangkan," jelas Kapolsek. Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui para pelajar ini berasal dari Desa Prawoto dan tergabung dalam kelompok Genk GEEM.
Setelah melakukan penyelidikan lanjutan, Polsek Sukolilo berhasil mengamankan total 12 remaja yang diduga terlibat dalam rencana tawuran. "Mereka rata-rata masih duduk di bangku SMP dan MA. Ini yang sangat kami sayangkan, usia yang seharusnya digunakan untuk belajar malah terseret masalah geng," kata AKP Sahlan.
Kapolsek Sukolilo menegaskan bahwa pihaknya mengambil langkah cepat untuk mencegah bentrokan yang bisa membahayakan jiwa para remaja dan masyarakat sekitar. "Tindakan kami bukan hanya represif, tapi juga preventif. Kami ingin menyelamatkan masa depan mereka agar tidak terjerumus lebih jauh," tuturnya.
Dalam upaya penanganan, Polsek Sukolilo memilih langkah pembinaan terhadap para pelajar tersebut. "Kami sudah sepakat bersama pihak keluarga dan sekolah bahwa anak-anak ini akan menjalani pembinaan, termasuk wajib absen setiap Senin dan Kamis di Polsek sebagai bentuk pengawasan," ungkap AKP Sahlan.
AKP Sahlan juga memberikan imbauan keras kepada seluruh orang tua dan pihak sekolah agar lebih mengawasi pergaulan anak-anak. "Fenomena genk remaja ini harus menjadi peringatan bersama. Jangan dibiarkan anak-anak berkeliaran malam hari tanpa tujuan. Peran keluarga dan guru sangat penting," tegasnya.
Sebagai penutup, Kapolsek Sukolilo menegaskan komitmen Polri hadir untuk menjaga keamanan sekaligus membina generasi muda. "Polsek Sukolilo tidak hanya bertugas menindak, tapi juga membimbing. Kami akan terus melakukan patroli dan sosialisasi agar kejadian serupa tidak terulang," pungkasnya.
(Humas Resta Pati)